6 Desember 2019

Tanda-tanda kolesterol & asam urat

Masalah kesehatan yang sering dirasakan oleh kebanyakan masyarakat Indonesia adalah kolesterol dan asam urat. Kedua penyakit ini biasanya saling berkaitan, karena pengidap asam urat biasanya juga mengalami masalah kolesterol tinggi. Maklum saja, penyebab dari kedua masalah kesehatan ini sama, yaitu pola makan yang tidak sehat.
Perlu bagi kamu untuk mengenal tanda-tanda kolesterol tinggi dan gejala kolesterol tinggi. Selain itu, wajib juga bagi kamu untuk mengetahui tanda-tanda asam urat tinggi yang sering terjadi.
Bagi kamu yang memiliki kecenderungan memiliki kolesterol tinggi dan asam urat, sebaiknya harus selalu menjaga pola makan dan gaya hidup. Cara ini perlu dilakukan agar selalu sehat dan bugar tanpa harus terkena dua masalah kesehatan ini. Berikut tanda-tanda kolesterol dan asam urat yang perlu kamu ketahui:
1. Terasa Pegal-Pegal, Kesemutan, dan Sakit Kepala
Pegal-pegal, kesemutan, dan sakit kepala adalah ciri-ciri kolesterol tinggi yang pertama. Gejala kolesterol tinggi yang akan dirasakan adalah munculnya pegal-pegal atau sensasi yang berat pada tengkuk dan pundak. Selain itu, gejala lain yang muncul adalah kecenderungan untuk lebih mudah mengalami sakit kepala, mudah lelah, dan mudah mengantuk.
Gejala kolesterol tinggi ini ternyata disebabkan oleh semakin menurunnya asupan oksigen menuju otak. Ini terjadi karena penumpukan plak di dalam pembuluh darah yang menghambat aliran darah. Selain itu, pengidap kolesterol tinggi juga akan cenderung mudah untuk terkena masalah kesemutan. Jadi, jika kamu sering merasakan kesemutan jangan abaikan masalah tersebut, karena bisa jadi itu tanda kolesterol tinggi yang harus diwaspadai.

2. Mudah Lelah 
Selain pegal-pegal, kesemutan, dan sakit kepala, tanda kolesterol tinggi lainnya adalah mudah merasa lelah. Orang yang mengalami gejala kolesterol tinggi biasanya akan merasa mudah lelah, walaupun tidak sedang melakukan aktivitas berat. Penghambatan aliran darah menuju otak juga dapat terjadi, sehingga membuat pengidap dengan gejala kolesterol tinggi menjadi susah berkonsentrasi, mudah mengantuk, dan terkadang merasa bingung tanpa sebab.

3. Nyeri Sendi
Gejala kolesterol dan asam urat yang paling sering muncul dan dirasakan adalah rasa nyeri atau ngilu pada persendian, yang kemudian disertai dengan pembengkakan dan kemerahan. Selain itu, saat bangun tidur, pengidap gejala asam urat tinggi dan kolesterol juga cenderung mudah terkena kesemutan berulang-ulang kali. Jika kamu mengalami gejala asam urat tinggi, rasa nyeri dan pembengkakan juga akan menjadi semakin parah, sehingga pengidapnya akan semakin kesulitan untuk bergerak.

4. Jantung Terasa Berdebar-Debar
Ternyata jantung yang berdebar-debar juga bisa menjadi tanda kolesterol tinggi dan asam urat. Banyaknya tumpukan kolesterol pada pembuluh darah oleh plak-plak yang menebal dan mengeras akan membuat jantung semakin bekerja keras dalam memompa aliran darah ke seluruh jaringan atau organ tubuh.
Hal ini dapat menimbulkan gejala jantung berdebar-debar lebih cepat dan keras yang menandakan organ ini bekerja ekstra dibandingkan normal. Jika debaran jantung ini berlangsung terus menerus, dapat mengakibatkan kelelahan pada jantung yang sering disebut sebagai gagal jantung. Jadi, jangan sepelekan ciri-ciri asam urat dan kolesterol tinggi, agar kamu bisa melakukan tindakan preventif untuk mencegah kondisi tubuh memburuk.

5. Kadar Kolesterol Melebihi Batas Normal
Ahli kesehatan menyebutkan bahwa kadar kolesterol yang normal pada tubuh orang dewasa adalah sekitar 160-200 miligram per desiliter darah. Bagi mereka yang memiliki kadar kolesterol lebih dari 240 miligram per desiliter darah, maka bisa dipastikan bahwa mereka sedang mengalami gejala kolesterol tinggi.

Sumber: halodoc.com

5 Bahaya Vaping

Bahaya vaping atau rokok elektrik dianggap lebih ringan dibandingkan rokok tembakau. Tapi, sebenarnya pendapat ini kurang tepat. Simak dulu penjabaran bahaya vaping atau vape berikut ini, sebelum Anda menggunakannya.
Berbeda dengan rokok tembakau, vape memang tidak mengandung zat berbahaya, seperti tar dan karbon monoksida. Kendati demikian, bukan berarti vape lebih aman dibandingkan rokok tembakau. Vape justru memiliki kandungan zat kimia berbahaya, seperti nikotin, asetaldehida, akrolein, propanal, formaldehida, logam berat, dan diasetil, yang hampir sama dengan rokok tembakau.

Simak 5 Bahaya Vaping yang Perlu Anda Waspadai - Alodokter

Beragam Bahaya Vaping

Ada beragam bahaya vaping yang patut Anda waspadai, di antaranya:

1. Menyebabkan ketagihan

Sama seperti rokok tembakau, vape juga mengandung nikotin yang dapat menyebabkan ketergantungan. Nikotin yang terkandung dalam vape dapat merangsang otak melepaskan hormon dopamin dalam jumlah banyak, sehingga mengakibatkan efek ketergantungan.
Jadi, vaping tidak membantu Anda untuk berhenti merokok, tapi justru membuat Anda menjadi ketergantungan.

2. Membahayakan paru-paru

Meski tidak memakai tembakau, bukan berarti bahaya vaping lebih ringan daripada rokok tembakau. Pasalnya, rokok elektronik tetap memiliki kandungan nikotin yang dapat meningkatkan risiko peradangan pada paru-paru dan mengurangi kemampuan jaringan pelindung di paru untuk melindungi organ paru.
Tidak hanya itu, diasetil yang terkandung di vape juga dapat menyebabkan munculnya penyakit bronkiolitis obliterans, atau lebih dikenal sebagai paru-paru popcorn (popcorn lung)."

3. Membahayakan jantung

Selain berdampak buruk bagi kesehatan paru-paru, nikotin yang terdapat di vape juga bisa mengganggu jantung. Saat nikotin diserap dan melalui aliran darah, kelenjar adrenal dapat terangsang untuk melepaskan hormon epinefrin (adrenal). Pelepasan hormon epinefrin inilah yang menyebabkan tekanan darah dan denyut jantung meningkat.

4. Menyebabkan gangguan pada janin

Pada ibu hamil, penggunaan vape secara aktif maupun pasif (terpapar asap vape dari orang lain) dapat membahayakan janin di dalam kandungannya. Pasalnya, paparan nikotin dan zat berbahaya lain di dalam vape dapat mengganggu perkembangan janin.
Sedangkan pada anak-anak, paparan nikotin dari vape dapat menggangu perkembangan otaknya serta memengaruhi daya ingatnya.

5. Meningkatkan risiko terkena kanker

Sama seperti rokok tembakau, vaping juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker. Kandungan formaldehida yang terdapat dalam vape bersifat karsinogenik, sehingga bila dihirup dalam jangka waktu lama, dapat memicu munculnya sel-sel kanker.
Bahaya vaping lainnya adalah jika cairan nikotin yang digunakan untuk mengisi rokok elektrik terkena kulit atau tak sengaja terminum oleh anak-anak. Hal ini dapat mengakibatkan kondisi serius, bahkan bisa menyebabkan kematian. Oleh karena itu, selalu simpan dan buang alat vaping dengan benar untuk mencegah anak keracunan vape.
Beberapa tanda dan gejala keracunan nikotin adalah pucat, muntah, berkeringat, mengeluarkan air liur, gemetar, kejang, hingga pingsan. Jika Anda menemukan anak dalam kondisi demikian, segeralah bawa ke UGD untuk mendapatkan penanganan.
Setelah mengetahui bahaya vaping, Anda diharapkan dapat lebih bijak dan menghindari penggunaan vaping maupun rokok konvensional. Jika Anda memiliki keluhan kesehatan setelah menggunakan vaping, atau ingin menghentikan kebiasaan merokok dan vaping, jangan ragu untuk berkonsultasilah dengan dokter.